SELAMAT DATANG

Selasa, 04 Januari 2011

REVITALISASI JATI DIRI BANGSA


 i
MENANTI KEBANGKITAN AKTIVIS SILIWANGI

Fenomena paradoksal, boleh dikatakan demikian, belakangan ini demikian nyata disajikan didepan mata. Penderitaan masyarakat kalangan bawah sangat kontradiktif dengan potret kehidupan kalangan pembesar dan orang – orang dari kalangan masyarakat menengah keatas. Konflik kepentingan diantara elite politik menjadi potret buram demokrasi yang dulu gencar diperjuangkan. Pada gilirannya, krisis kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara kekuasaan cendrung menunjukkan Intensitas yang menaik. Keterpurukan ekonomi yang berimbas pada masalah sosial masih terjadi ditengah masyarakat. tentunya ini berbeda dengan negara – negara lain khususnya ASEAN yang sudah lebih dulu mampu keluar dari krisis ekonomi.

Sulit dipungkiri, berlarut – larutnya krisis ekonomi yang dialami bangsa indonesia tidak lepas dari krisis moral yang kini melanda. Salah satu contoh adalah makin merebaknya budaya korupsi pada semua tingkatan. Bila pada era sebelum reformasi, praktik korupsi masih terbatas pada kalangan eksekutif, kini sudah jauh melanda pada lembaga – lembaga legislatif. Alhasil, ada anekdot yang menyebutkan langkah pemberantasan korupsi berhadapan langsung dengan fenomena pemerataan korupsi yang hampir melanda semua Instansi seperti BUMN, Perbankan, KPU dan lain – lain.

Pejuang Siliwangi Indonesia (PS) sebagai bagian penting komponen bangsa turut merasakan keprihatinan itu. Bahkan boleh jadi dikalangan para Aktivisnya hal ini menyulut keprihatinan khusus. Karena sulit dipungkiri, fenomena paradoksal yang kini terjadi itu pada akhirnya akan berpengaruh terhadap organisasi PS sendiri. Bila saja para Pengurus dan Aktivis gencar mensosialisasikan PS kepada Masyarakat, PS tidak hanya akan dikenal dan dicintai mansyarakat, akan tetapi juga menjadi solusi alternatif dari persoalan bangsa ini.

Pejuang Siliwangi Indonesia (PS) sebagai organisasi yang bersama – sama komponen bangsa lainya berjuang merebut kemerdekaan tentu merasa prihatin. Pengorbanan tanpa pamrih, yang tidak hanya mempertaruhkan harta benda tapi juga nyawa dalam mengusir penjajah, telah terkontaminasi perilaku yang tak terpuji dari oknum anak bangsa pelaku korupsi. Pada giliranya, sebagai generasi penerus Pejuang Siliwangi Indonesia, seluruh jajaran Pengurus, Aktivis serta anggota dan simpatisan PS tidak rela melihat negeri ini penuh dengan pertikaian, kemerosotan moral, perilaku korupsi yang membuat rakyat sengsara. Jika ini dibiarkan mau dikemanakan nasib bangsa ini ?.

Karna itu dibutuhkan dan diharapkan para Aktivis serta Pengurus yang benar – benar mau memajukan dan mengembangkan organisasi dengan mengedepankan pemahaman visi dan misi yang utuh. Itu berarti, diperlukan Aktivis Oraganisasi yang juga menguasai tekhnik – tekhnik Pengimplementasian program kerja organisasi. Satu hal yang harus diingat, Implementasi program kerja juga harus mengacu pada kondisi sosial masyarakat saat ini. Sebab tanpa memperhatikan hal tersebut, masyarakat cendrung memandang PS sama dengan Organisasi lain yang banyak dipenuhi orang – orang pintar namun kurang bisa mengimplementasikan program kerjanya kepada masyarakat. Karena itu konsep – kosep pemberdayaan ekonomi masyarakat harus menjadi preoritas utama. Bila konsep tersebut bisa dijabarkan dan hasilnya dirasakan oleh masyrakat, tentu PS akan mendapat tempat dihati masyarakat. Dengan sukarela, masyarakatpun akan menjadi anggota organisasi yang militan dan memiliki semangat juang yang tinggi memajukan organisasi. Untuk itu PS harus mampu menyatukan sikap dan tekad untuk bersama – sama memperbaiki kondisi bangsa , menyatukan langkah untuk memberangus keterbelakangan, mengobarkan prestasi, dedikasi dan motivasi untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik serta memposisikan peran dan tugas masing – masing sesuai dengan porsinya masing – masing.

Semua langkah diatas akan bisa diakukan bila PS sendiri mampu menempatkan dirinya sebagai Organisasi yang Profesional dan memiliki Sumber daya Manusia yang berkualitas. ditambah lagi pengimplementasian secara total Motto PS ( Silih Asih – Silih Asah – Silih Asuh – Silih Wangi ). Dengan dua hal tersebut, diharapkan PS bersama komponen bangsa lainya mampu merubah kondisi bangsa kearah yang lebih baik.

Lima langkah Strategis yang bisa dilakukan anggota Pejuang Siliwangi Indonesia (PS) dalam menyikapi berbagai realitas yang terjadi di masyarakat.

  1. ·         Pertama, semua komponen PS harus bersama – sama dan bahu – membahu dalam membesarkan organisasi ini. Semakin besar pengaruh organisasi ini di masyarakat semakin besar pula peluang bagi PS untuk berkiprah dan mendapat tempat disemua partai politik.

  2. ·         Kedua, dibutuhkan fanatisme membangun daerah pada setiap anggota PS. melalui fanatisme itu diharapkan muncul motivasi, dedikasi, serta inovasi dan ide – ide kreatif dalam membangun daerah sebagai langkah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  3. ·         Ketiga, anggota PS harus terus berjuang meningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki sehingga menjadi bekal dalam mengisi dan melaksanakan program pembangunan. Segenap anggota PS harus mampu memerankan dirinya sebagai pelopor pembangunan.

  4. ·         Keempat, para anggota maupun pengurus yang mendapat kepercayaan duduk dilembaga kepemerintahan harus mampu memberikan contoh sebagai abdi negara yang secara tulus melayani masyarakat dan bukan dilayani.

  5. ·         Kelima, membangun kebersamaan dengan semua unsur masyarakat tanpa melihat golongan, agama, suku maupun asal – usul masyarakat. Dengan bekal itu diharapkan akan tercipta keadilan serta kesempatan mendapat peluang yang sama berkiprah dan menikmati hasil – hasil pembangunan.

Sebagai organisasi yang memiliki kelengkapan struktur dan personil, tentu tidak sulit bagi PS untuk melaksanakan langkah – langkah tersebut. semua upaya itu dilakukan sebagai bentuk Implementasi dari semangat Nasionalisme baru sebagai bagian penting dari upaya mempertahankan tetap kuat dan kokohnya NKRI. ***

REVITALISASI JATI DIRI BANGSA H. ACHMAD ROIS, SE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar